Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Simak Faktanya

Bolehkah Ibu Hamil Tidur Telentang? Simak Faktanya

Bagikan :


Tidur telentang diketahui bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur. Dengan posisi telentang, posisi kepala, leher dan tulang belakang berada dalam posisi netral sehingga meminimalisir keluhan seperti pegal-pegal dan nyeri. Namun pada ibu hamil, posisi telentang bisa jadi bukan posisi terbaik saat tidur, terutama ketika kehamilan masuk trimester kedua.

 

Risiko ibu hamil tidur telentang

Setiap orang memiliki posisi tidur favorit. Bagi ibu hamil, posisi tidur saat hamil bisa jadi berubah karena perubahan fisiologis ibu hamil. Ditambah lagi, ibu hamil biasanya mengalami sejumlah gangguan saat hamil sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman saat tidur. Salah satu posisi tidur yang tidak disarankan adalah posisi telentang. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, posisi tidur telentang berbahaya bagi ibu hamil karena dapat menekan pembuluh darah utama.

Seiring dengan perkembangan janin, terutama ketika janin memasuki uisa 20 minggu, ukuran janin dapat menekan pembuluh darah vena cava inferior yang bertugas mengalirkan darah dari tubuh ke jantung. Jika aliran darah ke jantung terhambat, maka aliran darah ke janin Anda juga akan terhambat. Hal ini berisiko menyebabkan berbagai masalah bagi ibu dan janin, di antaranya:

  • Memicu sesak napas pada ibu hamil
  • Sakit punggung
  • Sembelit
  • Menurunkan tekanan darah

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di JAMA Network Open, ibu hamil yang biasa tidur telentang di akhir kehamilan berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah. Pada penelitian yang menganalisis 1.760 ibu hamil, 57 ibu hamil yang tidur telentang dapat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.

Penelitian lain di New Zealand menyebutkan potensi bahaya bagi janin jika ibu hamil sering tidur telentang. Dalam penelitian yang meneliti kebiasaan tidur ibu hamil dengan risiko kelahiran stillbirth (lahir mati) tersebut mengungkapkan bahwa ibu hamil yang tidur telentang memiliki risiko kondisi stillbirth (lahir mati). Bahaya lain yang disoroti dari kebiasaan tidur telentang pada ibu hamil, terutama pada trimester akhir adalah bayi menjadi kurang aktif dan memiliki detak jantung yang pelan karena kadar oksigen yang minim.

Namun, sejumlah ahli menyatakan bahwa penelitian ini berukuran kecil dan belum bisa membuktikan bahaya terkait antara bahaya tidur telentang dengan risiko stillbirth.

 

Posisi tidur yang aman bagi ibu hamil

Lalu, posisi tidur seperti apa yang aman bagi ibu hamil? Dilansir dari Kids Health, sejumlah ahli menyarankan untuk tidur berbaring menghadap ke kiri. Hal ini untuk menjaga kandungan dari tekanan organ perut seperti hati dan ginjal. Tidur menghadap ke kiri juga membuat aliran darah pembuluh vena cava inferior menjadi lancar sehingga ada banyak ruang bagi organ untuk berfungsi dengan normal serta mengurangi risiko bengkak di kaki dan tangan.

Meskipun para ahli menyarankan untuk tidur menghadap ke kiri, namun bukan berarti Anda tidak boleh mengganti posisi sama sekali saat tidur. Anda boleh saja tidur menghadap ke kiri atau ke kanan sepanjang tidur. Dikutip dari Healthline, ibu hamil boleh saja tidur menghadap kiri atau kanan. Saat tidur menghadap ke kanan, ibu hamil mungkin mengalami sedikit tekanan pada pembuluh darah, namun yang penting untuk diperhatikan adalah mana posisi yang paling nyaman bagi ibu hamil saat tidur.

Ibu hamil juga disarakan untuk tidur menggunakan bantal penyangga yang diletakkan di antara kedua tungkai bawah atau di samping dada kiri. Saat mendekati persalinan umumnya ibu hamil mengalami susah tidur dan penggunaan bantal penyangga dapat membantu ibu hamil tidur lebih nyaman dan nyenyak.

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 06:20